Halaman

Minggu, 22 April 2012

PNEUMONIA



A.    Definisi
Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat.

B.     Etiologi
  1. streptococcus pneumonia melalui droplet
  2. Staphylococcus aureus melalui slang infuse
  3. P. aerugenisa dan enterobakter melalui ventilator
  4. H.Influenzae
  5. Mycoplasma

C.    Tanda dan Gejala
Gejala
Bakterial/ Tipikal
Non bacterial/
Atipikal
Pola campuran
v Usia
v Awitan
v Gejala dominan

v Batuk
v Sputum
v Nyeri dada
v Konsolidasi
v Leukositosis
Foto dada
v Penyebab

Lebih tua
Cepat
Konstitusional dan respirasi
Produktif
Purulen/berdarah
Sering
Sering
Segmen/lobar

Bakteri
Muda
Lebih lambat
Konstitusional

Tidak
Negatif/mukoid
Jarang
Jarang
Tidak ada Interstitial, difus
Mikoplasma/virus/ jamur
Lebih tua
Cepat
Konstitusional

Tidak menonjol
Dapat purulen
Sering
Jarang
Ringan, Var: Patchy infiltrate.
Bakteri-presentasi atipikal, tuberculosis, legionella, klamida

D.    Patofisiologi
Terjadinya pneumonia tergantung kepada virulensi MO, tingkat kemudahan dan luasnya daerah paru yang terkena serta penurunan daya tahan tubuh. Pneumonia dapat terjadi pada orang normal tanpa kelainan imunitas yang jelas. Factor predisposisi antara lain berupa kebiasaan merokok, pasca infeksi virus, penyakit jantung kronik, diabetes mellitus, keadaan imunodefisiensi, kelainan atau kelemahan struktur organ dada dan penurunan kesadaran. Juga adanya tindakan invasife: infuse, intubasi, trakeostomi, pemasangan ventilator. Lingkungan tempat tinggal, misalnya dip anti jompo, penggunaan antibiotic, dan obat suntik IV serta keadaan alkoholik meningkatkan kemungkinan terinfeksi kuman gram negative.
Pneumonia diharapkan akan sembuh setelah terapi 2-3 minggu. Bila lebih lama perlu dicurigai adanya infeksi kronik oleh bakteri anaerob atau non bakteri seperti oleh jamur, mikrobakterium atau parasit.   

E.     Pemeriksaan Diagnostik
  1. Pemeriksaan radiologist       :   air bronchogram : streptococcus pneumoniae
  2. Pemeriksaan Laboratorium  :   Leukosit
3.      Pemeriksaan Bakteriologis   :   sputum, darah, aspirasi nasotrakeal/transtrakeal, aspirasi jarum transtorakal, torakosentesis, bronskoskopi, biopsy
  1. Pemeriksaan Khusus            :   Titer antibody terhadap virus
F.     Penataksanaan
1.      Antibiotik
2.      Terapi supportif umum
a.       Terapi oksigen
b.      Humidifikasi dengan nebulizer
c.       Fisioterapi dada
d.      Pengaturan cairan
e.       Pemberian kortokosteroid pada fase sepsis berat
f.       Obat inotropik
g.      Ventilasi mekanis
h.      Drainase empiema
i.        Bila terdapat gagal nafas, diberikan nutrisi dengan kalori cukup

G.   Masalah Yang lazim muncul pada klien

1.    Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d inflamasi dan obstruksi jalan nafas
2.    Defisit Volume cairan b/d intake oral tidak adekuat, takipneu, demam
3.    Intoleransi aktivitas b/d isolasi respiratory
4.    Defisit pengetahuan b/d perawatan anak pulang



















No
Diagnosa keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
Rasional
1
Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d inflamasi dan obstruksi jalan nafas
Definisi : Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernafasan untuk mempertahankan kebersihan jalan nafas.

Batasan Karakteristik :
-         Dispneu, Penurunan suara nafas
-         Orthopneu
-         Cyanosis
-         Kelainan suara nafas (rales, wheezing)
-         Kesulitan berbicara
-         Batuk, tidak efekotif atau tidak ada
-         Mata melebar
-         Produksi sputum
-         Gelisah
-         Perubahan frekuensi dan irama nafas

Faktor-faktor yang berhubungan:
-         Lingkungan : merokok, menghirup asap rokok, perokok pasif-POK, infeksi
-         Fisiologis : disfungsi neuromuskular, hiperplasia dinding bronkus, alergi jalan nafas, asma.
-         Obstruksi jalan nafas : spasme jalan nafas, sekresi tertahan, banyaknya mukus, adanya jalan nafas buatan, sekresi bronkus, adanya eksudat di alveolus, adanya benda asing di jalan nafas.

NOC :
v  Respiratory status : Ventilation
v  Respiratory status : Airway patency

Kriteria Hasil :
v Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)
v Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)
v Mampu mengidentifikasikan dan mencegah factor yang dapat menghambat jalan nafas
NIC :
Airway suction
§  Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning
§   Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning.
§  Informasikan pada klien dan keluarga tentang suctioning
§  Minta klien nafas dalam sebelum suction dilakukan.
§  Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk memfasilitasi suksion nasotrakeal
§  Gunakan alat yang steril sitiap melakukan tindakan
§  Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam setelah kateter dikeluarkan dari nasotrakeal
§  Monitor status oksigen pasien
§  Ajarkan keluarga bagaimana cara melakukan suksion
§  Hentikan suksion dan berikan oksigen apabila pasien menunjukkan bradikardi, peningkatan saturasi O2, dll.


Airway Management
·         Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu
·         Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
·         Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan
·         Pasang mayo bila perlu
·         Lakukan fisioterapi dada jika perlu
·         Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
·         Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
·         Lakukan suction pada mayo
·         Kolaborasi pemberian bronkodilator bila perlu
·         Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
·         Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
·         Monitor respirasi dan status O2


2
Defisit Volume cairan b/d intake oral tidak adekuat, takipneu, demam

Definisi : Penurunan cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intrasellular. Ini mengarah ke dehidrasi, kehilangan cairan dengan pengeluaran sodium

Batasan Karakteristik :
-    Kelemahan
-    Haus
-    Penurunan turgor kulit/lidah
-    Membran mukosa/kulit kering
-    Peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan volume/tekanan nadi
-    Pengisian vena menurun
-    Perubahan status mental
-    Konsentrasi urine meningkat
-    Temperatur tubuh meningkat
-    Hematokrit meninggi
-    Kehilangan berat badan seketika (kecuali pada third spacing)
Faktor-faktor yang berhubungan:
-    Kehilangan volume cairan secara aktif
-    Kegagalan mekanisme pengaturan


NOC:
v  Fluid balance
v  Hydration
v  Nutritional Status : Food and Fluid Intake
Kriteria Hasil :
v  Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT normal
v  Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal
v  Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan

Fluid management
·         Timbang popok/pembalut jika diperlukan
·         Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
·         Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan
·         Monitor vital sign
·         Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian
·         Lakukan terapi IV
·         Monitor status nutrisi
·         Berikan cairan
·         Berikan cairan IV pada suhu ruangan
·         Dorong masukan oral
·         Berikan penggantian nesogatrik sesuai output
·         Dorong keluarga untuk membantu pasien makan
·         Tawarkan snack ( jus buah, buah segar )
·         Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk
·         Atur kemungkinan tranfusi
·         Persiapan untuk tranfusi












3
Intoleransi aktivitas b/d isolasi respiratory
Intoleransi aktivitas b/d fatigue
Definisi : Ketidakcukupan energu secara fisiologis maupun psikologis untuk meneruskan atau menyelesaikan aktifitas yang diminta atau aktifitas sehari hari.

Batasan karakteristik :
a.       melaporkan secara verbal adanya kelelahan atau kelemahan.
b.       Respon abnormal dari tekanan darah atau nadi terhadap aktifitas
c.        Perubahan EKG yang menunjukkan aritmia atau iskemia
d.       Adanya dyspneu atau ketidaknyamanan saat beraktivitas.

Faktor factor yang berhubungan :
·         Tirah Baring atau imobilisasi
·         Kelemahan menyeluruh
·         Ketidakseimbangan antara suplei oksigen dengan kebutuhan
·         Gaya hidup yang dipertahankan.

NOC :
v  Energy conservation
v  Self Care : ADLs
Kriteria Hasil :
v  Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR
v  Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara mandiri
NIC :
Activity Therapy
v  Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalammerencanakan progran terapi yang tepat.
v  Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
v  Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yangsesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan social
v  Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan
v  Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek
v  Bantu untu mengidentifikasi aktivitas yang disukai
v  Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang
v  Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas
v  Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas
v  Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan
v  Monitor respon fisik, emoi, social dan spiritual


Energy Management       
v  Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas
v  Dorong anal untuk mengungkapkan perasaan terhadap keterbatasan
v  Kaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan
v  Monitor nutrisi  dan sumber energi tangadekuat
v  Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan
v  Monitor respon kardivaskuler  terhadap aktivitas
v  Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien


4
Defisit pengetahuan b/d tidak familiar dengan sumber informasi
NOC :
v  Kowlwdge : disease process
v  Kowledge : health Behavior
Kriteria Hasil :
v  Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan
v  Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
v  Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya
NIC :
Teaching : disease Process
v  Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik
v  Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.
v  Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat
v  Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat
v  Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat
v  Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat
v  Hindari harapan yang kosong
v  Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat
v  Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit
v  Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
v  Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan
v  Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat
v  Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang tepat
v  Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar